TANAHAIRNEWS.COM//JAKARTA – Potensi perputaran uang selama libur Lebaran diprediksi sebesar Rp276,11 triliun. Perkiraan ini dihitung berdasarkan berbagai faktor, termasuk estimasi jumlah pengeluaran konsumen, aktivitas pariwisata, dan berbagai kegiatan ekonomi kreatif yang terjadi selama periode tersebut.
Pakar Strategi Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi mengatakan, potensi ini bisa tercapai jika ada peningkatan aktivitas konsumsi, perjalanan, dan kegiatan ekonomi lainnya yang sesuai dengan perkiraan.
“Namun, ada juga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian potensi tersebut, seperti kondisi ekonomi secara keseluruhan, situasi pandemi, dan faktor-faktor lainnya yang mungkin membatasi aktivitas ekonomi,” ujar Taufan Rahmadi, Kamis 4 April 2024.
Oleh karena itu, lanjut Tim Pakar TKN Prabowo-Gibran ini, keakuratan perkiraan tersebut tergantung pada sejumlah variabel yang kompleks dan perubahan yang mungkin terjadi di lapangan.
“Potensi tersebut memberikan gambaran tentang seberapa besar dampak ekonomi yang mungkin terjadi selama momen Lebaran. Dan upaya dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi tersebut dengan kebijakan yang tepat dan promosi yang efektif,” jelasnya.
Dari mana proyeksi perputaran uang ini didapat? Angka itu berdasarkan data proyeksi pergerakan masyarakat oleh Kementerian Perhubungan.
Mengingat tahun ini diproyeksikan terjadi pergerakan sebanyak 193,6 juta orang.
Angka ini meningkat dibandingkan dengan pergerakan tahun lalu yang mencapai 123,8 juta orang yang akan melangsungkan mudik.
“Destinasi-destinasi wisata yang ada di pulau Jawa akan membludak. Diprediksi Jawa Tengah dan DIY sebesar kurang lebih 61,6 juta, disusul Jawa Timur sebesar 37,6 juta dan Jawa Barat sebanyak 32 juta orang,” sebut Taufan.
Wisatawan nusantara juga diproyeksi bakal memenuhi sejumlah destinasi wisata dengan preferensi seperti danau atau pantai, pusat kuliner, pegunungan atau agrowisata, taman rekreasi dan kebun binatang serta mengunjungi pusat perbelanjaan.
“Tingkat konsumsi wisatawan akan meningkat seiring dengan uang THR yang diperoleh, termasuk ASN yang THR-nya turun 100 persen,” pungkas Taufan Rahmadi.(*)